Sejarah Pertama Kali Adanya Togel Darat Di Indonesia. Togel darat, atau toto gelap, telah lama menjadi bagian dari budaya perjudian bawah tanah di Indonesia, meskipun statusnya ilegal. Popularitasnya yang bertahan hingga 2025 menunjukkan daya tariknya di kalangan masyarakat, terutama mereka yang mencari keberuntungan dengan modal kecil. Namun, bagaimana togel darat pertama kali muncul di Indonesia? Berakar dari pengaruh kolonial dan tradisi lokal, sejarah togel darat mencerminkan perpaduan budaya, ekonomi, dan dinamika sosial. Artikel ini mengupas asal-usulnya, perkembangan awal, dan faktor yang membuatnya bertahan meski dilarang keras oleh hukum. BERITA BOLA
Awal Mula: Pengaruh Kolonial dan Lotre Tionghoa: Sejarah Pertama Kali Adanya Togel Darat Di Indonesia
Togel darat di Indonesia diyakini bermula pada masa kolonial Belanda, sekitar abad ke-19. Saat itu, lotre diperkenalkan oleh pemerintah kolonial sebagai cara mengumpulkan dana untuk proyek publik, seperti pembangunan infrastruktur. Sistem lotre ini terinspirasi dari tradisi Eropa, di mana undian nomor digunakan untuk menggalang dana. Namun, bentuk awal togel modern lebih dipengaruhi oleh komunitas Tionghoa di Indonesia, yang membawa tradisi perjudian “Hwa Hwee” atau lotre angka dari Tiongkok.
Hwa Hwee, yang populer di kalangan pedagang Tionghoa di Batavia (kini Jakarta), melibatkan taruhan pada kombinasi angka berdasarkan simbol atau prediksi. Permainan ini sederhana: pemain memilih angka, dan pemenang ditentukan oleh undian. Karena aksesnya mudah dan hadiahnya menggiurkan, Hwa Hwee cepat menyebar ke masyarakat pribumi, terutama di pelabuhan dan pasar. Pada masa itu, perjudian ini beroperasi semi-legal, sering kali dengan restu tidak resmi dari pejabat kolonial yang melihatnya sebagai sumber pendapatan tambahan.
Perkembangan di Era Pasca-Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, togel darat mulai mengambil bentuk yang lebih terorganisir, meski tetap di bawah tanah. Pada 1950-an hingga 1960-an, permainan ini dikenal sebagai “toto gelap” karena dijalankan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari pantauan pemerintah. Bandar lokal, sering kali dari kalangan Tionghoa atau pribumi dengan jaringan kuat, mengelola taruhan di kampung-kampung dan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Pada periode ini, togel darat mulai dikaitkan dengan buku mimpi, tradisi Jawa yang menafsirkan mimpi sebagai petunjuk angka. Misalnya, mimpi tentang ayam dikaitkan dengan angka tertentu, seperti 23. Ini memperkuat daya tarik togel, karena masyarakat merasa ada unsur spiritual yang membuat permainan lebih dari sekadar untung-untungan. Pemerintah Soekarno mulai menindak perjudian, tetapi togel tetap bertahan karena permintaannya tinggi dan penegakan hukum masih lemah. Pada 1965, lotre resmi bernama Lotto diadakan pemerintah untuk pembangunan, tapi cepat dilarang karena dianggap bertentangan dengan moral.
Faktor Pendukung dan Tantangan Hukum
Keberlanjutan togel darat didorong oleh beberapa faktor. Pertama, ekonomi: dengan modal kecil, seperti Rp1.000 di masa lalu, pemain bisa bermimpi menang besar. Kedua, budaya: kepercayaan pada mimpi dan angka keberuntungan menyatu dengan tradisi lokal, membuat togel terasa lebih akrab ketimbang perjudian lain seperti kasino. Ketiga, jaringan sosial bandar yang kuat memungkinkan operasi tetap berjalan meski ilegal. Bandar sering bekerja melalui kurir atau “kaki tangan” yang mengumpulkan taruhan dari rumah ke rumah, menjaga anonimitas.
Namun, tantangan hukum tak bisa diabaikan. UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian secara tegas melarang segala bentuk perjudian, termasuk togel. Penegakan hukum di era Orde Baru makin ketat, dengan razia rutin terhadap bandar dan pemain. Meski begitu, togel darat tetap sulit diberantas karena sifatnya yang terdesentralisasi dan dukungan komunitas. Bahkan hingga 2025, meski teknologi memindahkan banyak aktivitas togel ke ranah online, togel darat masih eksis di daerah-daerah, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang kurang akses ke internet.
Kesimpulan: Sejarah Pertama Kali Adanya Togel Darat Di Indonesia
Sejarah togel darat di Indonesia dimulai dari pengaruh kolonial Belanda dan tradisi lotre Tionghoa, berkembang menjadi fenomena sosial yang kuat pasca-kemerdekaan. Didorong oleh faktor ekonomi, budaya, dan jaringan bandar, togel darat mampu bertahan meski dilarang hukum. Buku mimpi dan kepercayaan lokal menambah dimensi unik, menjadikannya lebih dari sekadar perjudian. Namun, status ilegalnya terus menimbulkan tantangan, dengan risiko hukuman bagi pelaku. Di era digital 2025, meski togel online kian populer, togel darat tetap punya tempat di hati masyarakat. Sejarah ini menunjukkan bagaimana tradisi dan kebutuhan ekonomi bisa menciptakan fenomena yang sulit hilang, meski berada di sisi kelabu hukum.